Jumat, 10 April 2015

Laporan Materi : Prestasi dan Potensi Diri

ini adalah hasil pekerjaan saya dalam memenuhi tugas PKN, Semoga Bermanfaat... Standar Kompetensi : 4. Menampilkan prestasi diri sesuai kemampuan demi keunggulan bangsa Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan perntingnya prestasi diri bagi keunggulan bangsa Indikator : 1. Menjelaskan makna prestasi diri Prestasi memiliki makna hasil yang dicapai. Prestasi diri berarti hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau diusahakan. Prestasi diri menggambarkan hasil yang diperoleh seseorang dari satu waktu tertentu yang menunjukkan perubahan kemajuan. Prestasi diri merupakan perwujudan dari potensi diri seseorang. Potensi diri diartikan sebagai segala sesuatu yang dimiliki seseorang baik sudah atau belum nyata yang dapat digunakan dalam pembangunan dirinya. Jadi, prestasi diperoleh secara sengaja dengan didorong oleh motivasi yang timbul dari diri seseorang. Adanya keinginan dari seseorang untuk sukses karena dalam dirinya telah termotivasi oleh sesuatu yang harus dilakukan. 2. Menuliskan faktor-faktor pendorong prestasi diri Prestasi seseorang sangat dipengaruhi oleh dua macam faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri dan faktor yang berasal dari luar dirinya. 1. Faktor dari dalam diri, diantaranya bakat atau potensi, kepandaian atau intelektualitas, minat, kebiasaan, motivasi, pengalaman, kesehatan danemosi. 2. Faktor dari luar, misalnya keluarga, sekolah, masyarakat, sarana prasarana, fasilitas yang tersedia, gizi dan tempat tinggal,tingkat sosial ekonomi, kesempatan yang didapat, Kedua jenis faktor tersebut mendukung satu sama lain. Prestasi biasanya akan muncul jika kedua macam faktor di atas terpenuhi secara baik.Orang yang berprestasi adalah orang yang dianggap sukses dalam bidang tertentu, karena pada kenyataannya ia memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Konsep diri yang melekat pada orang yang berprestasi adalah konsep diri positif yang mampu menangkap, mengolah dan memberdayakan diri secara rasional dan proporsional serta efektif dan efisien. 3. Menjelaskan macam-macam prestasi diri a. Prestasi Belajar Hasil yang diperoleh atas usaha belajar. Misalnya prestasi siswa di sekolah, menjadi juara umum setiap tahunnya. b. Prestasi Kerja Merupakan hasil yang didapatkan dari usaha kerja yang telah dilakukan. Misalnya naiknya jabatan atas kerja keras selama ini. c. Prestasi Seni Merupakan hasil yang diperoleh dari usaha seni.Misalnya prestasi seorang penyanyi ataupun seniman lainnya yang berupa penghargaan. d. Prestasi Olah raga Merupakan hasil yang diperoleh atas usaha dan kerja keras di bidang olah raga. Misalnya seorang olahragawan mendapat medali emas atas juara pertama yang dicapai saat mengikuti Pekan Olah Raga Nasional (PON). e. Prestasi Lingkungan Hidup Prestasi lingkungan hidup merupakan prestasi yang diperoleh atas usaha penyelamatan lingkungan hidup. Misalnya individu maupun kelompok mendapatkan penghargaan atas usaha penyelamatan lingkungan hidup berupa menanam pohon kembali atau reboisasi di hutan. 4. Menjelaskan pentingnya prestasi diri bagi keunggulan bangsa Kemajuan dan keunggulan suatu bangsa ditentukan oleh adanya kesadaran dan keinginan dari warga negaranya untuk berprestasi. Agar tercipta sebuah bangsa yang unggul perlu dilakukan perubahan-perubahan. Adapun perubahan-perubahan tersebut tidak dilakukan pada lembaga negaranya melainkan pada setiap individu atau setiap warga negara harus sadar untuk melakukan perubahan. Apabila setiap warga negara sadar akan hal itu maka kemajuan dan keunggulan bangsa akan tercapai. Pada dasarnya, setiap bangsa ingin unggul, yaitu adanya kemajuan dalam bidang-bidang tertentu. Keunggulan suatu bangsa selalu didasari oleh adanya pendidikan. Oleh karena itu, dalam Pembukaaan UUD 1945 Alinea 4 disebutkan mengenai tujuan negara. Salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Mengenai pendidikan, juga dituangkan dalam pasal 31 ayat (1) UUD 1945 hasil amandemen yang berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”. Bangsa yang unggul tidak dilihat dari besarnya jumlah penduduk. Akan tetapi, dilihat dari kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh bangsa tersebut. Kemajuan-kemajuan tersebut merupakan prestasi anak bangsa itu sendiri. Jadi, kita sebagai pelajar harus berprestasi agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang unggul. Prestasi diri memiliki peran yang sangat penting bagi keunggulan bangsa. Peran prestasi diri sebagai berikut: 1. Meningkatkan taraf hidup bangsa dan negara. 2. Memperkokoh stabilitas nasional, persatuan dan kesatuan. 3. Mengharumkan nama baik bangsa dan negara dimata internasional. 4. Menjaga kedaulatan bangsa dan negara. 5. Mewujudkan cita-cita bangsa. 6. Mengharumkan nama baik bangsa. 7. Dapat bersaing dengan bangsa lain. 5. Menjelaskan upaya peningkatan prestasi diri Berbagai upaya untuk berprestasi yang dilakukan oleh setiap manusia, tentu saja telah dilakukan melalui cara-cara dan pemahaman sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki. Beberapa upaya manusia untuk berprestasi dilakukan, antara lain melalui hal-hal berikut : a. Semenjak usia dini telah dilakukan pencarian bibit-bibit berbakat b. Dididik dan dilatih secara bertahap serta terprogram dengan baik c. Secara periodik diadakan evaluasi dan diberikan umpan balik (feedback) d. Diuji coba melalui kompetisi dari yang level regular, eksibisi, sampai dengan yang profesional e. Berkompetisi secara profesional dalam jangka waktu tertentu Kompetensi Dasar : 4.2 Mengenal potensi diri untuk berprestasi sesuai kemampuan Indikator : 1. Menjelaskan makna potensi diri Secara etomologis, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to potent yang berarti keras dan kuat. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, potensi diartikan sebagai kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dimiliki oleh seseorang, namun belum dipergunakan secara maksimal. Menurut Prof. Dr. Buchori Zainudin, potensi adalah daya. Daya tersebut dapat bersifat positif yang berupa kekuatan (power) dan bersifat negatif atau kelemahan (weaknesses). Beberapa contoh potensi manusia tersebut, antara lain kejujuran, ketegasan, kesucian, keimanan, kesetiaan, kerapian, kematangan, kedewasaan, kecerdasan, kebijakan, kebenaran, keramahtamahan, dan lain sebagainya. Potensi yaitu daya, kekuatan, kemampuan, kesanggupan, kekuasaan, kemampuan, yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, dan sesuatu yang dapat menjadi aktual. Jadi Potensi Diri adalah kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan yang ada pada diri seseorang yang bisa dikembangkan. Secara umum potensi seseorang muncul dalam tiga bentuk yaitu : 1. Kemampuan dasar meliputi tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap 2. Sikap kerja meliputi ketekunan, ketelitian, tempo kerja dan daya tahan terhadap tekanan 3. Kepribadian meliputi semua kemampuan, perbuatan seratakebiasan baik yang bersifat jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh dari luar. Contoh keperibadian yaitu supel, ramah, ihlas, tulus dan lincah. 2. Menjelaskan macam-macam potensi diri 1. POTENSI FISIK (Phychomotoric) Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk mencium bau, tangan untuk menulis, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar, dan mata untuk melihat. 2. POTENSI MENTAL INTELEKTUAL (Intellectual Quotient) Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis. 3. POTENSI SOSIAL EMOSIONAL (Emotional Quotient) Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri. 4. POTENSI MENTAL SPIRITUAL (Spiritual Quotient) Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma. 5. POTENSI DAYA JUANG (Adversity Quetient) Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal dari dalam diri manusia dan berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi. 3. Menjelaskan macam-macam kecerdasan Howard Gardner (1985) seorang tokoh teori multiple intellligence dalam bukunya Frame of Mind, menyatakan bahwa bahwa ada delapan jenis kecerdasan. Setiap orang akan memiliki semua jenis kecerdasan dan akan memprioritaskan kecerdasan sebagai pilihan pribadi. Kedelapan kecerdasan tersebut adalah sebagai berikut: • Kecerdasan logis matematis (logical mathematicaal intellegence) kecakapan untuk menghitung, mengkuantitatif, merumuskan proposisi dan hipotesis serta memecahkan perhitungan-perhitungan matematis yang komplek. Ilmuwan, akuntan, ahli ekonomi, Insinyur, programer komputer menekankan kecerdasan ini. • Kecerdasan linguistik verbal (verbal-linguistic intelligence), kecakapan berpikir melalui kata-kata, menggunakan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti yang kompleks. Para penulis atau pembicara profesional menekankan jenis kecerdasan ini. • Kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence) kecerdasan untuk berkomunikasi dengan baik dan mengamati isyarat nonverbal merupakan dasar kecerdasan ini. Seorang guru atau penasehat selalu mempergunakan kecerdasan ini dengan baik. • Kecerdasan ruang visual (visual spatial intelligence) merupakan kecakapan berpikir dalam ruang tiga dimensi. Pilot, astronot, pelukis, arsitek, perancang paling menekankan kecerdasan ini. • Kecerdasan kinestetik (kinesthetik intelligence), kecakapan melakukan gerakan dan ketrampilan kecakapan fisik seperti dalam olah raga, atletik, menari, kerajinan tangan, bedah. Olahragawan, atltetik, penari, perajin, dokter bedah, mekanik cenderung menekankan kecerdasan ini • Kecerdasan musik (musical intelligence) kecakapan untuk menghasilkan dan menghargai musik, sensitivitas terhadap melodi, ritme, nada, tangga nada, menghargai bentu-bentuk ekspresi musik. Komponis, dirigen, musisi, kritikus musik, pembuat instrumen musik, penyanyi, pengamat musik cenderung menekankan kecerdasan ini. • Kecerdasan hubungan sosial (interpersonal intelligence) kecakapan memahami dan merespon serta berinteraksi dengan orang lain secara baik. Guru, konselor, pekerja sosial, aktor, pemimpin masyarakat, politikus, memiliki kecerdasan sosial yang baik. • Kecerdasan naturalis (nature intelligence) kemampuan untuk mengamati, memahami, dan menyusun pola atau unsur dalam lingkungan alami. Kecerdasan ini dapat dimiliki siapa saja mulai ahli biologi molekuler sampai ilmuwan forensik. 4. Menjelaskan pentingnya mengenal potensi diri Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan setiap tugas dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu, secara psikis pribadi kita juga akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi yang kita miliki. Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal dalam hidup kita, terlebih akan nampak dalam kinerja (produktifitas) dari apa yang kita buat atau lakukan atau hasilkan dalam hidup kita sehari-hari. Jadi, jelaslah bahwa memahami potensi diri itu sangatlah penting dan memang perlu diupayakan oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan mengetahui potensi atau talenta yang kita miliki itu, ia dapat membantu kita meningkatkan kinerja (produktifitas) kita lebih baik lagi dari tugas-tugas atau dari apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi itu pulalah yang akan mengarahkan dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan produktifitas hidup kita sehari-hari. Namun, yang perlu dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang yang sudah jadi. Potensi atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja (produktifitas) hidup kita adalah hasil atau produk dari pengalaman belajar dan pengalaman hidup kita sehari-hari yang sudah kita refleksikan. 5. Menjelaskan cara mengembangkan potensi diri untuk berprestasi Dalam hal cara mengembangkan potensi diri disini yang perlu ditekankan terdiri dari beberapa langkah penting. Diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Harus diawali dengan niat 2. Harus berpikir positif dalam setiap hal 3. Harus memiliki komitmen 4. Jangan menganggap remeh orang lain 5. Menerima saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun dari orang lain 6. Konsisten terhadap apa yag kita lakukan 7. Yakinlah bahwa kita pasti bisa Dari beberapa poin cara mengembangkan diri diatas yang paling utama sekali harus dilakukan adalah poin pertama, yaitu mengawali pengembangan potensi diri tersebut dengan niat yang tulus. Dengan adanya niatan tulus, maka akan tercipta pikiran positif yang akan membuat anda memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan dari potensi anda. Sesuatu hal yang dilakukan tentu tidak akan berbuah hasil manis jika dilakukan tanpa adanya konsistensi, maka dalam hal ini yang paling utama yang harus anda ingat adalah konsisten. Bila anda mengerjakan sesuatu hanya dalam beberapa hari atau bulan saja, maka tentu hasil dari potensi diri yang anda kerjakan belum terlihat, maka cobalah untuk tetap konsisten, dan yakin dan percayalah bahwa apa yang anda cita-citakan akan segera terwujud. Menurut KH Abdulah Gymnastiar (AA Gym) ada lima hal yang dapat memacu seseorang menjadi pribadi yang prestatif, yaitu sebagai berikut : a. Percepatan Diri Salah satu kunci untuk memacu prestasi diri adalah kemampuan mengelola waktu. Orang akan unggul adalah orang yang berbuat lebih banyak dari orang lain dalam hal rentang waktu yang sama. Segala bentuk kemalasan, keengganan harus dibuang jauh kalau kita ingin masa depan yang cerah. Bagi mereka yang mendambakan keunggulan, ketika melihat orang lain belajar lima jam, maka dia harus punya bonus belajar lebih dari porsi lima jam. Demikianlah salah satu ciri orang yang unggul adalah memiliki kebiasaan melakukan sesuatu di mana orang lain enggan melakukannya b. Sistem yang Kondusif Seandainya kita sudah memiliki percepatan diri, maka kita harus masuk ke dalam sistem nilai atau lingkungan yang membuat kita dapat bergerak lebih cepat. Artinya sistem yang kita masuki sangat mempengaruhi percepatan diri. Salah dalam memilih lingkungan, akibatnya akan segera kita rasakan. Kita harus mencari sistem lingkungan dan teman-teman pergaulan yang berkualitas, unggul, terjaga memiliki kehalusan budi c. Berdaya Saing Positif Kita menjadi unggul yang ketiga adalah memiliki naluri berdaya saing positif. Dalam setiap kesempatan dan lingkungan kita harus memiliki naluri berdaya saing positif. Kadang pesaing sering kita anggap musuh. Padahal pesaing itu adalah karunia yang tak ternilai dan akan memacu kerja kita lebih berkualitas. Sebaliknya yang membuat kita terpuruk itu bukanlah musuh, tetapi kualitas dan kemampuan kita sendiri yang terbatas, kita hancur oleh diri kita sendiri d. Mampu Bersinergi Jika kita ingin unggul, nikmatilah hidup dengan bersinergi, bekerjasama dan bersatu antara satu dengan yang lainnya. Kita harus senagn hidup bersama dengan yang lain dalam arti positif e. Manajemen Kalbu (Hati) Pribadi yang unggul dan prestatif adalah pribadi yang mampu mengendalikan suasana hatinya. Misalnya mampu mengelola konflik dalam hidup bersama. Konflik bukan untuk dihindari atau dihilangkan, tetapi harus kita kelola agar menjadi kekuatan yang positif. Banyak fakta membuktikan hancurnya sebuah organisasi lebih disebabkan karena pengelolaan hati para pengurusnya kurang baik. Untuk dapat mengelola hati dengan baik, bekal utamanya adalah ilmu. Seseorang itu berubah bukan karena tahu, tetapi karena paham. Orang paham karena ada informasi atau ilmu. Bagaimana kita dapat membersihkan hati kita jika tidak tahu ilmu tentang hati. Oleh karena itu, luangkan waktu, tenaga dan bbiaya untuk menggali ilmu. Bagi mereka yang mampu dalam menjaga hati, ia akan menjadi pribadi yang unggul Kompetensi Dasar : 4.3 Menampilkan peran serta dalam berbagai aktifitas untuk mewujudkan prestasi diri sesuai kemampuan demi keunggulan bangsa Indikator : 1. Menampilkan prestasi diri dalam bidang politik a. Pemerintah mampu menjalankan pemerintahan dengan bersih tanpa KKN, adil, dan demokratis. Sehingga bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera. b. Menjadi anggota dewan yang benar benar mengayomi masyarakat. c. Mampu membuat perubahan (positif) atas pelayanan pemerintah kepada masyarakat. 2. Menampilkan prestasi diri dalam bidang hukum a. Seluruh lembaga penegak hukum mampu menegakkan hukum dan keadilan di masyarakat. Sehingga seluruh warga negara Indonesia benar-benar terlindungi hak-haknya dan merasakan keadilan benar-benar ditegakkan. b. Menjadi Menteri Hukum dan HAM. c. Menjadi seorang pakar hukum d. Menjadi TNI, Polisi, dan penegak hukum lainnya. e. Menjadi Jaksa dan Pengacara 3. Menampilkan prestasi diri dalam bidang ekonomi a. Mampu mewujudkan perekonomian Indonesia secara bersih (tanpa KKN) b. Berprofesi di bidang ekonomi, seperti : Menteri Koordinator bidang Perekonomian, pakar perekonomian, dan lain-lain. c. Berhasil memenuhi kebutuhan keluarga dengan berkegiatan ekonomi. d. Berhasil membuat sebuah lapangan pekerjaan bagi orang banyak. e. Berhasil membuka sebuah usaha baru untuk mendorong usaha-usaha lain muncul. f. Menjadi pengusaha sukses yang mampu memberikan devisa bagi negara dan menyerap banyak tenaga kerja, mengembangkan usaha mandiri dibidang perdagangan, jasa, keuangan dan perbankan, transportasi maupun perindustrian. 4. Menampilkan prestasi diri dalam bidang sosial budaya a. Membantu Korban bencana alam. b. Pemerintah berusaha terus mengembangkan dan memberikan ruang seluas-luasnya kepada budaya daerah agar bisa berkembang dan maju. c. Upaya warga negara guna memperkenalkan dan memajukan budaya daerah di dunia internasional. d. Berprofesi di bidang sosial budaya, seperti : Menteri Sosial, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan lain-lain, e. Menjalin hubungan erat dengan tetangga. f. Mudah menjalin hubungan di lingkungan dan masyarakat baru. g. Menghapus perpecahan dan sebagainya. h. Mampu melestarikan dengan melaksanakan budaya tersebut. i. Mampu mengajak orang lain untuk mempelajarinya. j. Ikut melindungi segala budaya dan mencegah kepunahannya. 5. Menampilkan prestasi diri dalam bidang pertahanan dan keamanan a. Berprofesi di bidang hankam, seperti : Menteri Pertahanan, TNI, Polisi dan lain-lain. b. Menjadi alat penegak hukum yang mampu menciptakan keadilan dan ketertiban dalam masyarakat. c. Membuat warga sekitar merasa nyaman dan aman. d. Menghukum seseorang di peradilan yang resmi dengan sesuai hukum yang berlaku. e. Berusaha untuk tidak melakukan pelanggaran hukum yang membuat warga lain resah dan merasa tak aman. 6. Menampilkan prestasi diri dalam bidang kesehatan a. Tenaga kesehatan dan ahli kesehatan yang selalu berupaya untuk mewujudkan masyarakat agar tetap sehat. b. Produsen makanan menyelenggarakan usahanya dengan baik dan sehat. c. Para produsen untuk tetap mengawasi kualitas kesehatan bahan makanannya agar bisa dikonsumsi dengan sehat, aman, dan halal. d. Berprofesi di bidang kesehatan, seperti : Menteri Kesehatan, Dokter, Perawat dan lain-lain. 7. Menampilkan prestasi diri dalam bidang lingkungan hidup a. Warga negara membudayakan hidup bersih dan selalu membuang sampah pada tempatnya. b. Pemerintah memberikan penghargaan Kalpataru bagi pelopor pelestarian Lingkungan Hidup. c. Pemerintah memberikan penghargaan Adipura bagi kota-kota, kabupaten, dan daerah yang mampu menjaga kebersihan dan kelestarian Lingkungan Hidup. d. Individu maupun kelompok mendapatkan penghargaan atas usaha penyelamatan lingkungan hidup berupa menanam pohon kembali atau reboisasi di hutan. e. Berprofesi di bidang lingkungan hidup, seperti : Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Kehutanan, dan lain-lain. 8. Menampilkan prestasi diri dalam bidang olahraga a. Usaha keras para atlet dalam latihan untuk memenangkan sebuah pertandingan olahraga. b. Menjadi juara berbagai event olahraga daerah,nasional,regional maupun internasional. c. Berprofesi di bidang olahraga, seperti : Menteri Pemuda dan Olahraga, atlet, pelatih Timnas Indonesia, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar